Rabu, 09 Desember 2015



BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Energi merupakan sumberdaya yang tersedia di alam semesta ini. Kita ketahui bersama bahwa segala sesuatu yang kita lakukan memerlukan energi : misalnya bermain, belajar, dan bekerja kita memerlukan energi.
            Saat ini manusia sangat ketergantungan dalam penggunaaan Sumber Daya Alam Konvensional atau potensi alam yang berasal atau diambil dari alam dengan teknologi yang biasa digunakan (natural), seperti minyak bumi, gas alam, panas bumi, dan batubara.Masalah pokok dunia di masa mendatang adalah keterbatasan sumber-sumber daya alam dan energi, dan masalah  perledaka penduduk dengan segala konsekuensinya. Masalah-masalah itu harus kita tanggulangi dengan teknologi. Kelangkaan suber-sumber adaya mengharuskan kita mencari bahan-bahan dan sumber-sumber alernatif atau dengan mencari Sumber Daya Alam Non-Konvensional yang hingga kini belum dimanfaatkan. Pemanfaatan sumber baru ini dalam kenyataan hal memerlukan pengembangan sains dan teknologinya sendiri . Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) melihat adanya 4 masalah pokok di Indonesia. METI menilai sudah sepantasnya pemerintah ubah kebijakan, anatara lain dengan pemanfaatan energi terbarukan sumber dayanya bervariasi, seperti air, panas bumi, bio energi, matahari, laut, angin maka permasalahan-permasalahan energi nasional. Demikian METI tegaskan kebijakan energi nasional yang dikutip dari paper yang rilisnya, kemarin (24/11).
Menurut METI, masalah pertama energi nasional adalah energi mix nasional yang masih didominasi oleh sumber daya energi fosil saat ini. Lebih dari 50% sumber daya energi yang digunakan berasal dari minyak bumi dan bila memasukkan batubara dan gas alam maka angkanya mencapai 90%. Dengan komposisi seperti ini maka ketahanan energi nasional Indonesia menjadi sangat rapuh/rentan, karena sumber daya energi fosil ini cadangannya terbatas dan pasar dunia dikuasai hanya sekelompok pedagang sehingga apabila terjadi gejolak harga maupun kekurangan pasokan, maka ekonomi kita secara nasional akan langsung terpengaruh pula.
Masalah kedua, suplai energi ke berbagai pengguna di tanah air terkendala faktor geografis negara  yang sangat terpencar karena berupa pulau-pulau dan lautan, sehingga banyak masyarakat tinggal di daerah yang sangat terpencil serta hidup berkelompok kecil. Hal ini menyulitkan distribusi energi secara merata di seluruh daerah di tanah air dan menyebabkan pembangunan infrastruktur untuk jaringan distribusi bahan bakar cair maupun kelistrikan ke beberapa daerah menjadi tidak ekonomis.
Masalah ketiga, eksplotasi energi fosil yang sangat ekstensif telah menyebabkan kerusakan lingkungan yang parah dan sulit diperbaiki baik di lokasi tempat sumber daya energinya ditambang maupun akibat penjualan /ekploitasi pemanfaatannya yang menyebabkan efek gas rumah kaca, yang disebabkan emisi CO2 di udara yang berlebihan.
Masalah keempat, eksplorasi dan eksplotasi sumber daya energi masih tergantung pada negara asing baik dari sisi permodalan maupun teknologinya. Sebagai contoh kontraktor minyak bumi masih didominasi pemain asing dan teknologi pembangkit kelistrikan yang 80% lebih masih tergantung pada barang impor, sedangkan sisanya yang 20% berupa jasa manusia dan lain-lainnya. Kedua hal ini menyebabkan nilai tambah yang dinikmati oleh negara dalam eksplorasi maupun eksplotasi sumber daya energi menjadi sangat kecil. Keuntungan yang dinikmati oleh negara dari sektor energi hanyalah dari perdagangannya saja.
            Tidak hanya itu manusia kini tidak memperhatikan keadaan lingkungan hidupnya. Lingkungan hidup sangat berperan penting karena di lingkungannya sendirilah manusia mampu melestarikan kehidupannya dengan memanfaatkan lingkungan sekitar. dan kalau manusia mampu mencari sumber sumber alternatif dan menjaga lingkungan hidupnya itu berarti memeperluas lingkungan serta memeperpanjagang kehidupan umat manusia.

B.      Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini;
1.         Apa yang dimaksud dengan sumber daya energi alternatif?
2.         Apa yang termasuk sumber-sumber energi alternatif?
3.         Apa saja yang menjadi hambatan yang dihadapi manusia dalam pencarian sumber daya energi alternatif
4.         Bagaimana usaha manusia dalam melestarikan hidupnya
5.         Apa saja yang menjadi masalah dan penyebab kerusakan lingkungan hidup?
6.         Bagaimana usaha yang dilakukan dalam melestarikan lingkungan hidup      manusia?


C.     Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu;
1.         Mengetahui energi alternatif
2.         Mengetahui sumbe-sumber energi alternatif
3.         Mengetahui hambatan yang dihadapi manusia dalam pencarian sumber daya         energi alternatif
4.         Mengetahui usaha manusia dalam melestarikan hidupnya
5.         Mengetah yang menjadi masala dan penyebab kerusakan lingkungan hidup
6.         Mengetahui usaha yang dilakukan dalam melestarikan lingkungan hidup


D.     Kegunaan Makalah
Makalah ini disusun dengan harapan  memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai uapaya untukmencari sumber daya energi alternatif dan menjaga kelestarian hidup manusia, dan secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat:
1.    Penulis, sebagai wahana pennambah pegetahuan dan konsep tentang keilmuwan, khususnya tentang usaha mencari sumber daya energi alternatif dan usaha manusia     melestarikan hidupnya;
2.    Pembaca/dosen, sebagai wahana media informasi tentang usaha mencari sumber daya     energi alternatif dan usaha manusia melestarikan hidupnya
                                





BAB II
PEMBAHASAN
1.     Usaha Mencari Sumber Daya Energi Non-Konvensional / Alternatif
A.     Pengertian Energi Alternatif
Energi adalah suatu kemampuan untuk melakukan kerja atau kegiatan. Tanpa energi, dunia ini akan diam atau beku. Dalam kehidupan manusia selalu terjadi kegiatan, dan untuk kegiatan otak dan kegiatan otot diperlukan energi. Energi itu diperoleh melalui proses oksidasi (pembakaran) zat makanan yang masuk dalam tubuh berupa makanan. Kegiatan manusia lainnya dalam memproduksi barang dan transportasi dan lainnya juga memerlukan barang dan transportasi dan lainnya juga memerlukan energi yang diperoleh dari bahan sumber energi atau sering disebut sumber daya alam (natural resources).
Alternatif menurut bahasa dapat diartikan sebagai pengganti atau cara lain. Jadi, energi alternatif dapat disimpulkan sebagai kemampuan suatu benda atau hal lain untuk dijadikan pengganti dari suatu barang atau hal lainnya, tanpa kehilangan fungsi atau tujuan dari penggunaan barang tersebut.
Energi alternatif adalah energi yang digunakan dengan bertujuan untuk menggantikan bahan bakar yang ada saat ini tanpa akibat yang tidak diharapkan dengan bertujuan dari hal tersebut. Minyak bumi dan batu bara sering disebut sebagai bahan bakar fosil. Bahan bakar fosil ini terbentuk dari hewan dan tumbuhan yang mati ratusan juta tahun lalu. Pembentukan bahan bakar ini membutuhkan waktu sangat lama. Apabila kkita tidak berhemat \, bahan bakar tersebut akan habis. Penggunaan energi alternatif merupakan salah satu cara menghemat persediaan.
Ciri-ciri energi alternatif adalah sebagai berikut:
1)      Dapat digunakan berulang-ulang
2)      Jumlahnya berlimpah
3)      Pengolahannya tidak merusah alam
4)      Tidak berbahaya, aman, serta tidak menimbulkan beberapa penyakit akibat pengolahan/ penggunaannya.
5)      Ramah lingkungan


B.     Sumber Energi Alternatif
1.      Energi Matahari/Surya
Energi surya adalah energi yang dikumpulkan langsung dari cahaya matahari. Matahari adalah sumber kita yang paling kuat energi. Sinar matahari, atau energi surya, dapat digunakan untuk pemanasan rumah, pencahayaan dan pendinginan dan bangunan lainnya, pembangkit listrik, pemanas air, dan berbagai proses industri. Sebagian besar bentuk energi terbarukan berasal baik secara langsung atau tidak langsung dari matahari. Sebagai contoh, panas dari matahari menyebabkan angin bertiup, memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan pohon dan tanaman lain yang digunakan untuk energi biomassa, dan memainkan peran penting dalam siklus penguapan dan curah hujan yang menjadi sumber energi air.
Matahari merupakan sumber energi terbesar bagi bumi yang berupa energi panas dan energi cahaya. Energi panas matahari dapat digunakan secara langsung, misalnya untuk mengeringkan pakaian. Energi cahaya matahari menerangi bumi pada siang hari. Selain itu, cahaya matahari dimanfaatkan tumbuhan hijau untuk melakukan fotosintesis. Energi cahaya matahari juga digunakan untuk memanaskan air atau menghasilkan listrik. Oleh karena itu, energi cahaya biasa disebut sebagai tenaga surya. Pemanasan air dengan tenaga surya memerlukan alat yang disebut panel surya. Panel surya biasa dibuat dari lempengan logam hitam yang dihubungkan dengan pipa air. Lempengan ini akan memindahkan panas matahari ke air yang mengalir di sepanjang pipa
Pemanfaatan energi panas matahari sebenarnya telah kita lakukan diantaranya yaitu:
·         Pemanasan ruangan
            Ada beberapa teknik penggunan energi panas matahari untuk pemanasan ruangan, yaitu:
a.        Jendela
Merupakan teknik pemanasan dengan menggunakan energi panas matahari yang paling sederhana. Hanya diperlukan sebuah lubang pada dinding untuk meneruskan panas matahari dari luar masuk ke dalam bangunan. Ada jendela yang langsung tanpa ada kacanya dan ada yang menggunakan kaca. Untuk mendapatkan panas yang optimal maka pada jendela dipasang kaca ganda. Biasanya di daerah-daerah empat musim, dinding/tembok bangunan diganti dengan kaca agar matahari bebas menyinari dan menghangatkan ruangan pada saat musim dingin.


b.      Dinding Trombe (Trombe Wall)
Dinding trombe adalah dinding yang diluarnya terdapat ruangan sempit berisi udara. Dinding bagian luar dari ruangan sempit tersebut biasanya berupa kaca. Prinsip kerjanya adalah permukaan luar ruangan ini akan dipanasi oleh sinar matahari, kemudian panas tersebut perlahan-lahan dipindahkan kedalam ruangan sempit. Selanjutnya panas di dalam ruangan sempit tersebut akan dikonveksikan ke dalam bangunan melalui saluran udara pada dinding trombe.
c.       Greenhouse
Teknik ini hampir sama dengan dinding trombe hanya saja jarak antara dinding masif dengan kaca lebih lebar, sehingga tanaman bisa hidup di dalamnya. Prinsip kerja greenhouse juga serupa dengan dinding trombe. Panas masuk melalui kaca ke dalam greenhouse lalu dikonveksikan ke dalam bangunan untuk menghangatkan ruangan atau menjaga suhu rungan tetap stabil meskipun pada waktu siang atau malam hari.

ü  Penerangan ruangan
Teknik pemanfaatan energi matahari yang banyak dipakai saat ini. Dengan teknik ini pada siang hari lampu pada bangunan tidak perlu dinyalakan sehingga menghemat penggunaan listrik untuk penerangan. Teknik ini dilaksanakan dengan mendesain bangunan yang memungkinkan cahaya matahari bisa masuk dan menerangi ruangan dalam bangunan.

ü  Kompor matahari
Prinsip kerja dari kompor matahari adalah dengan memfokuskan panas yang diterima dari matahari pada suatu titik menggunakan sebuah cermin cekung besar sehingga didapatkan panas yang besar yang dapat digunakan untuk menggantikan panas dari kompor minyak atau kayu bakar. Dengan menggunakan kompor ini maka kebutuhan akan energi fosil dan energi listrik untuk memasak dapat dikurangi.

ü  Pengeringan hasil pertanian
Hal ini biasanya dilakukan petani di desa-desa daerah tropis dengan menjemur hasil panennya dibawah terik sinar matahari. Cara ini sangat menguntungkan bagi para petani karena mereka tidak perlu mengeluarkan biaya untuk mengeringkan hasil panennya. Berbeda dengan petani di negara-negara empat musim yang harus mengeluarkan biaya untuk mengeringkan hasil panennya dengan menggunakan oven yang menggunakan bahan bakar fosil maupun menggunakan listrik.

ü  Pemanasan air
Penyediaan air panas sangat diperlukan oleh masyarakat, baik untuk mandi maupun untuk alat antiseptik pada rumah sakit dan klinik kesehatan. Penyediaan air panas ini memerlukan biaya yang besar karena harus tersedia sewaktu-waktu dan biasanya untuk memanaskan digunakan energi fosil ataupun energi listrik. Namun Dengan menggunakan pemanas air tenaga surya maka hal ini bukan merupakan masalah karena pemanasan air dilakukan dengan menyerap panas matahari dengan menggunakan kolektor sehingga tidak memerlukan biaya bahan bakar.

ü  Pembangkitan listrik
Pada pembangkitan listrik sinar matahari diperkuat oleh kolektor pada suatu titik fokus untuk menghasilkan panas yang sangat tinggi. Ada dua jenis kolektor yang biasa digunakan untuk pembangkitan listrik, yaitu kolektor parabolik memanjang dan kolektor parabolik cakram. Pipa yang berisi air dilewatkan tepat pada titik fokus sehingga panas tersebut diserap oleh air di dalam pipa. Panas yang sangat besar ini dibutuhkan untuk mengubah fase cair air di dalam pipa menjadi uap yang bertekanan tinggi. Uap yang bertekanan tinggi yang dihasilkan ini kemudian digunakan untuk menggerakkan turbin uap yang kemudian akan memutar turbo generator untuk menghasilkan listrik.


2.      Energi Panas Bumi
Energi geothermal atau energi panas bumi adalah energi yang berasal dari inti bumi. Inti bumi merupakan bahan yang terdiri atas berbagai jenis logam dan batu yang berbentuk cair, yang memiliki suhu tinggi. Energi ini dapat digunakan untuk menghasilkan listrik sebagai salah satu bentuk dari energi terbaharui, tetapi karena panas di suatu lokasi dapat habis, jadi secara teknis dia tidak diperbarui secara mutlak.
Energi geothermal yang dapat dimanfaatkan sekarang ini adalah panas bumi yang berasal dari magma. Magma adalah batuan cair/panas bumi yang terdapat di dalam/kerak bumi. Karena pengaruh geseran kulit bumi atau karena tekanan, magma dapat merembes ke permukaan bumi dan disebut lava. Lava inilah yang membentuk gunung-gunung di permukaan bumi. Gunung berapi menunjukkan bahwa ada hubungan aktif antara mulut gunung dengan magma, demikian juga adanya sumber-sumber air panas, menunjukkan adanya akuifer (kubangan air) yang terkena panas dari magma.
 Selanjutnya, apabila dilakukan pengeboran, maka akan terjadi semburan yang berupa gas/uap air panas atau air panas. Yang paling menguntungkan adalah bila semburan itu mengeluarkan uap air panas, sehingga dapat langsung dimanfaatkan untuk memutar turbin uap yang kemudian dikaitkan dengan generator pembangkit listrik dan akan diperoleh energi listrik untuk berbagai keperluan.
Energi panas bumi memiliki beberapa keunggulan dibandingkan sumber energi terbarukan yang lain, diantaranya:
(1) Hemat ruang dan pengaruh dampak visual yang minimal,
(2) Mampu berproduksi secara terus menerus selama 24 jam, sehingga tidak                              membutuhkan tempat penyimpanan energi (energy storage), serta
(3) tingkat ketersediaan (availability) yang sangat tinggi yaitu diatas 95%.

3.      Energi Angin

Angin adalah udara yang bergerak dan berpindah tempat. Penggerakan udara itu disebabkan oleh perbedaan suhu. Perbedaan suhu disebabkan oleh perbedaan daya serap panas di permukaan bumi. Jadi, selama matahari masih memancarkan sinarnya ke bumi dan di bumi terdapat daratan dan lautan, maka akan terjadi perbedaan suhu dan menyebabkan terjadinya angin.
Pemanfaatan teknologi energi angin sebagai salah satu sumber energi yang dapat diperbarui juga sudah dilakukan di Indonesia. Tetapi energi listrik yang dihasilkan dari angin masih relatif kecil kapsitasnya. Sehingga umumnya teknologi ini hanya diterapkan di daerah terpencil atau di pedesaan yang belum terjangkau aliran listrik PLN. Prinsipnya sangat sederhana, yaitu angin ditangkap oleh baling-baling atau katakanlah rotor bersayap. Energi putaran (energi mekanis) diteruskan untuk memutar generator pembangkit listrik. Ukuran generator yang dipasang tentu saja harus disesuaikan dengan kapasitas angin dan rotornya. Pengubahan energi angin menjadi energi listrik ini sangat menguntungkan untuk tempat-tempat yang memang terdapat angin banyak. Memang tidak semua tempat menguntungkan untuk dibangun PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Angin), tapi sumber energi itu tersedia secara bebas, dan angin akan tetap bertiup sepanjang zaman.





4.      Energi Laut

Laut memiliki potensi yang besar, yaitu ikan, tanaman laut, harta karun, dan masih banyak lagi. Prinsip sederhana dari pemanfaatan bentuk energi laut adalah memakai energi kinetik untuk memutar turbin yang selanjutnya menggerakkan generator untuk menghasilkan listrik.
Energi yang berasal dari laut (ocean energy) dapat dikatagorikan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut:

1.      Energi Ombak (Wave Energy)
Ombak dihasilkan oleh angin yang bertiup di permukaan laut. Ombak merupakan sumber energi yang cukup besar, namun untuk memanfaatkan energi yang terkandungnya dan mengubahnya menjadi listrik dalam jumlah yang memadai tidaklah mudah. Pada sebuah pembangkit listrik bertenaga ombak (PLTO), aliran masuk dan keluarnya ombak ke dalam ruangan khusus menyebabkan terdorongnya udara keluar dan masuk melalui sebuah saluran di atas ruang tersebut. Jika di ujung saluran diletakkan sebuah turbin, maka aliran udara yang keluar masuk tersebut akan memutar turbin yang menggerakkan generator. Setelah selesai dibangun, energi ombak dapat diperoleh secara gratis, tidak butuh bahan bakar, dan tidak pula menghasilkan limbah ataupun polusi.
Secara ringkas kelebihan pembangkit listrik berenergi ombak yaitu: energi bisa diperoleh secara gratis, tidak butuh bahan bakar, tidak menghasilkan limbah, mudah dioperasikan, biaya perawatan rendah, dan dapat menghasilkan energi dalam jumlah yang memadai. Sedangkan kekurangannya yaitu: bergantung pada ombak, perlu menemukan lokasi yang sesuai dimana ombaknya kuat dan muncul secara konsisten.

2.      Energi Pasang Surut (Tidal Energy)
Pasang surut menggerakkan air dalam jumlah besar setiap harinya dan pemanfaatannya dapat menghasilkan energi dalam jumlah yang cukup besar. Dalam sehari bisa terjadi hingga dua kali siklus pasang surut. Oleh karena waktu siklus bisa diperkirakan (kurang lebih setiap 12,5 jam sekali), suplai listriknya pun relatif lebih dapat diandalkan daripada pembangkit listrik bertenaga ombak.


Pada dasarnya ada dua metodologi untuk memanfaatkan energi pasang surut, yaitu sebagai berikut:
a.       Dam Pasang Surut (Tidal Barrages)
Cara ini serupa seperti pembangkitan listrik secara hidro-elektrik yang terdapat di dam/waduk penampungan air sungai. Hanya saja, dam yang dibangun untuk memanfaatkan siklus pasang surut jauh lebih besar daripada dam air sungai pada umumnya. Dam ini biasanya dibangun di muara sungai dimana terjadi pertemuan antara air sungai dengan air laut. Ketika ombak masuk atau keluar (terjadi pasang atau surut), air mengalir melalui terowongan yang terdapat di dam. Aliran masuk atau keluarnya ombak dapat dimanfaatkan untuk memutar turbin. Kekurangan terbesar dari pembangkit listrik tenaga pasang surut adalah hanya dapat menghasilkan listrik selama ombak mengalir masuk (pasang) ataupun mengalir keluar (surut), yang terjadi hanya selama kurang lebih 10 jam per harinya.
b.      Turbin Lepas Pantai (Offshore Turbines)
Pilihan lainnya ialah menggunakan turbin lepas pantai yang lebih menyerupai pembangkit listrik tenaga angin versi bawah laut. Keunggulannya dibandingkan metode pertama yaitu: lebih murah biaya instalasinya, dampak lingkungan yang relatif lebih kecil daripada pembangunan dam, dan persyaratan lokasinya pun lebih mudah sehingga dapat dipasang di lebih banyak tempat.

Berikut ini disajikan secara ringkas kelebihan dari pembangkit listrik tenaga pasang surut, yaitu: energi pasang surut dapat diperoleh secara gratis, tidak menghasilkan gas rumah kaca ataupun limbah lainnya, tidak membutuhkan bahan bakar, biaya operasi rendah, produksi listrik stabil, pasang surut air laut dapat diprediksi, turbin lepas pantai memiliki biaya instalasi rendah dan tidak menimbulkan dampak lingkungan yang besar. Sedangkan kekurangannya yaitu: sebuah dam yang menutupi muara sungai memiliki biaya pembangunan yang sangat mahal, dan meliputi area yang sangat luas sehingga merubah ekosistem lingkungan baik ke arah hulu maupun hilir hingga berkilo-kilometer dan hanya dapat mensuplai energi kurang lebih 10 jam setiap harinya (ketika ombak bergerak masuk ataupun keluar).

3.      Hasil Konversi Energi Panas Laut (Ocean Thermal Energy Conversion)
Ide pemanfaatan energi dari laut yang terakhir bersumber dari adanya perbedaan temperatur di dalam laut. Temperatur di permukaan laut lebih hangat karena panas dari sinar matahari diserap sebagian oleh permukaan laut. Tapi di bawah permukaan, temperatur akan turun dengan cukup drastis. Pembangkit listrik dapat memanfaatkan perbedaan temperatur tersebut untuk menghasilkan energi. Pemanfaatan sumber energi jenis ini disebut dengan konversi energi panas laut (Ocean Themal Energy Conversion atau OTEC). Perbedaan temperatur antara permukaan yang hangat dengan air laut dalam yang dingin dibutuhkan minimal sebesar 77 derajat Fahrenheit (25 °C) agar dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik dengan baik.
Secara ringkas kelebihan dari OTEC yaitu: tidak menghasilkan gas rumah kaca ataupun limbah lainnya, tidak membutuhkan bahan bakar, biaya operasi rendah, produksi listrik stabil, dapat dikombinasikan dengan fungsi lainnya: menghasilkan air pendingin, produksi air minum, suplai air untuk aquaculture, ekstraksi mineral, dan produksi hidrogen secara elektrolisis. Sedangkan kekurangannya yaitu: belum ada analisa mengenai dampaknya terhadap lingkungan, jika menggunakan amonia sebagai bahan yang diuapkan menimbulkan potensi bahaya kebocoran, dan biaya pembangunan tidak murah.

5.      Energi Biogas

Gas yang dihasilkan dari sisa-sisa jasad hidup yang diuraikan oleh bakteri pengurai melalui proses pembusukan penguraian. Sebagai bahan dasar proses pembusukan atau penguraian adalah sisa-sisa jasad hidup misalnya sampah pertanian seperti batang pohon jagung,jerami,sisa ampas kelapa atau dari tumbuhan seperti enceng gondok,akasia,dan sebagainya. Sebagai bahan yang mengandung bakteri pengurai digunakan kotoran kerbau atau sapi kemudian dicampur dengan air. Supaya proses cepat sampah organik dicacah,temperatur 35-37˚C. Adonan tersebut tidak boleh terlalu sam difatnya, tetapi harus netral. Proses dilakukan dalam keadaan tertutup rapat, tak boleh kemasukan udara, karena bakteri itu dangat peka terhadap oksigen/ Lagi pula bila terbuka dan kena cahaya matahri bakteri itu akan mati,sehingga proses tidak berjalan.
Adonan tadi ditaruh dalam suatu bejana dan diletakkan dalam tanah. Dapat juga terbuat dari beton atau drum. Gas yang timbul dari hasil penguraian itu sebagian besar adalh methan (CH4) yang sangat mudah terbakar. Gas lainnya adalah karbondioksida (CO2) dan karbonmonoksida (CO) yang mudah terbakar dan bersifat racun, Nitrogen yang sama sekali tidak berbahaya tetapi tidak berguna karena tidak dapat dibakar dengan udara dan gas Hidrogen Sulfida (H2S) yang juga dapat dibakar dan berbau busuk seperti telur.
Untuk menghilangkan bau gas dan untuk menaikkan mutu gas, maka biogas dicuci dengan jalan mengalirkannya melalui air yang dibubuhi sedikit kapur. Dengan pencucian ini bau gas yang tak enak menjadi hilang,dan gas CO2 yang tak berguna untuk bahan bakar terserapoleh air sehingga biogas yang diperoleh akhirnya dapat dibakar dengan hasil panas yang tinggi. Biogas kemudian ditampung dalam tangki penampung gas dan dapat dialirkan kerumah untuk memasak, untuk pabrik tahu, atau keperluan lain. Teknik pembuatan atau penggunaan biogas ini masih dalam tarif penelitian.

6.      Energi Biomassa
Biomassa adalah bahan organik yang dihasilkan melalui pross fotosintetik, baik berupa produk maupun buangan. Contoh biomassa antara lain adalah tanaman, pepohonan, rumput, ubi, limbah pertanian, limbah hutan, tinja dan kotoran ternak. Selain digunakan untuk tujuan primer serat, bahan pangan, pakan ternak, miyak nabati, bahan bangunan dan sebagainya, biomassa juga digunakan sebagai sumber energi (bahan bakar). Umum yang digunakan sebagai bahan bakar adalah biomassa yang nilai ekonomisnya rendah atau merupakan limbah setelah diambil produk primernya.
Sumber energi biomassa mempunyai beberapa kelebihan  antara lain merupakan sumber energi yang dapat diperbaharui (renewable) sehingga dapat menyediakan sumber energi secara berkesinambungan (suistainable).  Di Indonesia, biomassa merupakan sumber daya alam yang sangat penting dengan berbagai produk primer sebagai serat, kayu, minyak, bahan pangan dan lain-lain yang selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan domestik juga diekspor dan menjadi tulang punggung penghasil devisa negara.
Potensi biomassa di Indonesia yang bisa digunakan sebagai sumber energi jumlahnya sangat melimpah. Limbah yang berasal dari hewan maupun tumbuhan semuanya potensial untuk dikembangkan. Tanaman pangan dan perkebunan menghasilkan limbah yang cukup besar, yang dapat dipergunakan untuk keperluan lain seperti bahan bakar nabati. Pemanfaatan limbah sebagai bahan bakar nabati memberi tiga keuntungan langsung. Pertama, peningkatan efisiensi energi secara keseluruhan karena kandungan energi yang terdapat pada limbah cukup besar dan akan terbuang percuma jika tidak dimanfaatkan. Kedua, penghematan biaya, karena seringkali membuang limbah bisa lebih mahal dari pada memanfaatkannya. Ketiga, mengurangi keperluan akan tempat penimbunan sampah karena penyediaan tempat penimbunan akan menjadi lebih sulit dan mahal, khususnya di daerah perkotaan.
Selain pemanfaatan limbah, biomassa sebagai produk utama untuk sumber energi juga akhir-akhir ini dikembangkan secara pesat.  Kelapa sawit, jarak, kedelai merupakan beberapa jenis tanaman yang produk utamanya sebagai bahan baku pembuatan biodiesel.  Sedangkan ubi kayu, jagung, sorghum, sago merupakan tanaman-tanaman yang produknya sering ditujukan sebagai bahan pembuatan bioethanol.

7.      Energi Biodiesel
Biodiesel merupakan bahan cair yang diformulasikan khusus untuk mesin diesel yang terbuat dari minyak nabati (bio-oil). Pemakaiannya tidak memerlukan modifikasi mesin dieselnya. Dengan komposisi campuran 5-20%, berbagai kendaraan mulai dari truk, bus, traktor, hingga mesin-mesin industri dapat menggunakan biodiesel ini. Biodiesel dapat dihasilkan dari tanaman yang mengandung asam lemak seperti kelapa sawit, jarak pagar, kelapa, sirsak, srikaya, dan kapuk. Biodiesel selain ramah lingkungan, harganya juga sangat murah. Biodiesel diprediksi dapat menggantikan posisi minyak bumi yang harganya mahal dan semakin langka.

8.      Energi Zat Radioaktif
Zat radioaktif dapat memancarkan sinar α (alpha) yang bermuatan listrik positif, sinar β (beta) yang bermuatan listrik negatif, dan sinar γ (gamma) yang tidak bermuatan listrik. Sinar γ (gamma) inilah yang sangat berbahaya karena dapat menembus apa saja yang menghalanginya. Molekul-molekul yang netral dapat berubah menjadi ion-ion yang bermuatan listrik bila terkena sinar ini. Sinar γ inilah yang dapat mengubah susunan gen atau kromosom dalam inti sel sehingga kekurangannya dapat bervariasi, yaitu ada yang mati, ada yang cacat, dan ada yang mempunyai sifat menguntungkan seperti buahnya lebat, umurnya singkat, dan sebagainya. Manusia memanfaatkan sinar ini untuk pertanian dan peternakan. Di samping itu, zat-zat radioaktif dapat bersifat sebagai tracer (penelusur), misalnya tempat sakit, kebocoran waduk, dan sebagainya.









C.     Hambatan yang di Hadapi Manusia  Dalam Pencarian Energi Alternatif

Hambatan yang dihadapi oleh manusia dalam pencarian energi alternatif tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Pembiayaan yang terbatas dan kesulitan untuk menentukan arah/pola pendidikan, sains,  riset, dan perkembangan teknologi yang tepat dan serasi.
b. Bertambahnya angkatan kerja dan kesukaran dalam bidang pengembangan industri.
c. Masalah pengadaan dan permintaan akan bahan-bahan dasar seperti bahan mineral, baja, dan bahan energi.
d. Masalah yang menyangkut kebijaksanaan pengelolaan sumber daya alam, energi, dan lingkungan hidup.
e. Langkanya sumber daya manusia, langkanya keterampilan, dan langkanya sumber daya penunjang.
f.  Masih memerlukan suku cadang impor sehingga memboroskan biaya produksi.
g. Penciptaan teknologi tepat guna sangat lambat sehingga perlu dilakukan oleh ahli teknologi dari pihak asing ke tangan ahli Indonesia.
h.  Kurangnya peran serta lembaga-lembaga dalam pengembangan teknologi tepat guna.
i. Kurangnya pendidikan kejuruan dan kurangnya kesadaran akan arti penting dari keterampilan dan keahlian dalam memanfaatkan teknologi.
Masalah-masalah tersebut terjadi karena manusia-manusia pada umumnya masih mengkotak-kotakkan keahliannya masing-masing, yaitu para ahli sains dan teknologi, para ahli ekologi, para ahli ekonomi, ahli kependudukan, ahli sosiologi, dan sebagainya. Masing-masing tersebut lebih menonjolkan kepentingan/bidang yang ditekuni tanpa memperhatikan kepentingan-kepentingan di bidang lain. Seharusnya para ahli tersebut bersama-sama mulai belajar memandang alam, masyarakat, dan teknologi dalam keterpaduan suatu hubungan sistematik.







2.   Usaha Manusia untuk Melestarikan Hidupnya
A.  Usaha Manusia Melestarikan Hidupnya dengan Memperhatikan Lingkungan            Hidup
Dalam upaya melestarikan hidup manusia tak lepas dari lingkungan hidup. Lingkungan sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Selain mencari energi alternatif seperti yang telah di uraikan di atas, agar kehidupan manusia dapat terjaga dan melestarikan hidupnya maka perlulah untuk menjaga lingkungan atau alam. Lingkungan hidup atau alam merupakan  tempat beraktifitas dan kehidupan manusia dimana manusia mampu mendapatkan semua hal yang bersifat pokok seperti sandang,papan dan pangan.
Berdasarkan pada data yang diperoleh, Indonesia mempunyai hutan tropis dunia sebesar 10 persen. Sekitar 12% keadaan hutan di Indonesia yang merupakan bagian dari jumlah binatang yang tergolong jenis mamalia, 16% persen merupakan bagian dari spesies amphibi dan binatang sejenis reptil dan 25% dari bagian spesies sejenis burung dan sekitar 1.519 merupakan bagian dari spesies burung. Sisanya merupakan endemik yang hanya dapat ditemui didaerah tersebut. Penyusutan luas hutan alam yang merupakan asli Indonesia mengalami kecepatan menurunan yang cukup memprihatinkan. Menurut World Resource Institute (1997), hingga saat ini hutan asli Indonesia. Selama periode 1985-1997 kerusakan hutan mencapai 1,6 juta hektar per tahun. Pada periode 1997-2000 bertambah menjadi 3,8 juta hektar per tahun. Berdasarkan pada hasil penelitian citra landsat pada tahun 2000 terdapat 101,73 juta hektar hutan dan lahan mengalami kerusakan yang cukup serius. Diantaranya, hutan seluas 59,62 juta hektar berada dalam kawasan hutan [Badan Planologi Dephut,2003]. Menurut data yang diperoleh dari Bakornas Penanggulangan Bencana pada tahun 2003, bencana yang terjadi selama tahun 1998 hingga pertengahan 2003 data yang didapat menunjukan telah terjadi 647 bencana dengan 2022 korban jiwa dan mengalami kerugian milyaran rupiah dengan 85% merupakan bencana banjir dan longsor




B.     Masalah- Masalah Lingkungan Hidup
            Dalam lingkungan hidup di Indonesia, banyak terjadi permasalahan di sungai, laut, tanah dan hutan yaitu sebagai berikut:
1. Pencemaran Sungai dan laut
Sungai dan laut dapat tercemar dari kegiatan manusia seperti penggunaan bahan logam berat, pembuangan limbah cair kapal dan pemanfaatan air panas. Secara biologis, fisik dan kimia senyawa seperti logam tidak dapat dihancurkan. Di berbagai sektor industri dan rumah tangga seperti pemakaian bahan-bahan dari plastik.

2. Pencemaran Tanah
Tanah bisa dapat tercemar apabila penggunaan secara berlebihan terhadap pupuk dan bahan pestisida. Pencemaran tanah mempunyai ciri yaitu adanya perubahan tanah menjadi kering dan keras, hal ini disebabkan oleh jumlah kandungan garam yang sangat besar yang terdapat di dalam tanah. Selain itu, pencemara tanah juga dapat disebabkan oleh sampah plastik karena pada umumnya sampah plastik tidak mengalami proses penghancuran secara sempurna.

3. Pencemaran Hutan
Hutan juga bisa mengalami kerusakan apabila dalam pemanfaatannya tidak terkendali dengan baik. Hutan merupakan salah satu sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Salah satu contoh pencemaran atau kerusakan hutan adalah adanya penebangan secara liar. Jika kegiatan tersebut dilakukan secara terus-menerus maka dapat mengakibatkan penggundulan hutan.

4. Pencemaran udara
Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan,karena setiap organisme bernapas memerlukan udara. Kalian mengetahui bahwa dalam udara terkandung beranekaragam gas, salah satunya oksigen. Udara yang kototr karena debu ataupun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar oksigen berkurang. Keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup bagi suatu organisme. Maka perlu diupayakankita-kiatuntuk menjaga kesegaran udara lingkungan agar tetap bersih,segar dan sehat.



Penyebab dan dan Dampak Masalah Lingkungan Hidup 
1.      Kerusakan Lingkungan Hidup oleh Faktor Alam
Kerusakan lingkungan yang disebabkan faktor alam pada umumnya merupakan bencana alam seperti letusan gunung api, banjir, abrasi, angin puting beliung, gempa bumi, tsunami, dan sebagainya. Indonesia sebagai salah satu zona gunung api dunia, sering mengalami letusan gunung api akan tetapi pada umumnya letusannya tidak begitu kuat sehingga kerusakan lingkungan yang ditimbulkannya terbatas di daerah sekitar gunung api tersebut, seperti flora dan fauna yang tertimbun arus lumpur (lahar), awan panas yang mematikan, semburan debu yang menimbulkan polusi udara, dan sebagainya.
Banjir yang disebabkan oleh curah hujan yang sangat tinggi, diikuti pula dengan kerusakan hutan yang semakin meluas. Banjir yang sering pula disertai dengan tanah longsor telah menimbulkan kerusakan terhadap lingkungan kehidupan.
Kerusakan lingkungan hidup di tepi pantai disebabkan oleh adanya abrasi yaitu pengikisan pantai oleh air laut yang terjadi secara alami. Untuk menyelamatkan pantai dari kerusakan akibat abrasi, perlu dibangun tanggul-tanggul pemecah ombak yang berfungsi sebagai penahan abrasi di tepi pantai.
Angin tornado di Amerika Serikat, akan menimbulkan kerusakan lingkungan seperti tumbangnya pohon-pohonan, banyak rumah-rumah dan tanaman yang rusak, jaringan listrik yang putus, dan sebagainya.

2.      Kerusakan Lingkungan Hidup yang Disebabkan oleh Kegiatan Manusia
Kerusakan lingkungan yang disebabkan kegiatan manusia jauh lebih besar dibandingkan dengan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh proses alam. Kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan manusia berlangsung secara terus menerus dan makin lama makin besar pula kerusakan yang ditimbulkannya. Kerusakan lingkungan yang disebabkan kegiatan manusia terjadi dalam berbagai bentuk seperti pencemaran, pengerukan, penebangan hutan untuk berbagai keperluan, dan sebagainya.
Limbah-limbah yang dibuang dapat berupa limbah cair maupun padat, bila telah melebihi ambang batas, akan menimbulkan kerusakan pada lingkungan, termasuk pengaruh buruk pada manusia. Salah satu contoh kasus pencemaran terhadap air yaitu “Kasus Teluk Minamata” di Jepang. Ratusan orang meninggal karena memakan hasil laut yang ditangkap dari Teluk Minamata yang telah tercemar unsur merkuri (air raksa). Merkuri tersebut berasal dari limbah-limbah industri yang dibuang ke perairan Teluk Minamata sehingga kadar merkuri di teluk tersebut telah jauh di atas ambang batas.
Kasus-kasus pencemaran perairan telah sering terjadi karena pembuangan limbah industri ke dalam tanah, sungai, danau, dan laut. Kebocoran-kebocoran pada kapal-kapal tanker dan pipa-pipa minyak yang menyebabkan tumpahan minyak ke dalam perairan, menyebabkan kehidupan di tempat itu terganggu, banyak ikan-ikan yang mati, tumbuh-tumbuhan yang terkena genangan minyak pun akan musnah pula.

            Padahal hutan merupakan sumber kehidupan bagi sebagian masyarakat yang berfungsi sebagai penghasil oksigen, tempat penyedia makanan dan obat-obatan.

            Jumlah kerusakan flora dan fauna akan terus bertambah dan berlangsung lama jika dalam penggunaannya masyarakat tidak memperhatikan keseimbangan terhadap ekosistem lingkungan. Dampak dari perubahan ekosistem akan berkurang jika masyarakat mengetahui dan memahami fungsi dari suatu ekosistem tersebut. Kerusakan ekosistem membawa dampak bukan hanya pada keanekaragaman terhadap flora dan fauna juga dapat mmbawa pengaruh lain terhadap masyarakat itu sendiri seperti longsor, banjir dan erosi. Selain itu kerusakan lingkungan bisa di sebabkan oleh sampah. Sampah yang semakin banyak dapat menimbulkan penguapan sungai dan kehabisan zat asam yang sangat dibutuhkan bagi mikroorganisme yang hidup di sungai. Serta dapat pula disebabkan dari pembuangan limbah cair dari kapal dan pemanfaatan terhadap penggunaan air panas yang dapat menimbulkan laut menjadi tercemar.

C.    Usaha-usaha Pelestarian Lingkungan Hidup
Beberapa usaha yang dilakukan untuk pelestarian lingkungan hidup antara lain yaitu sebagai berikut.
1.      Bidang Kehutanan
Kerusakan hutan yang semakin parah dan meluas, perlu diantisipasi dengan berbagai upaya. Beberapa usaha yang perlu dilakukan antara lain :
a. Penebangan pohon dan penanaman kembali agar dilakukan dengan seimbang sehingga          hutan tetap lestari.
b.          Memperketat pengawasan terhadap penebangan-penebangan liar, dan memberikan       hukuman yang berat kepada mereka yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
c.          Penebangan pohon harus dilakukan secara bijaksana. Pohon yang ditebang        hendaknya yang besar dan tua agar pohon-pohon yang kecil dapat tumbuh subur           kembali.

2.      Bidang Pertanian
a.          Mengubah sistem pertanian berladang (berpindah-pindah) menjadi pertanian menetap seperti sawah, perkebunan, tegalan, dan sebagainya.
b.          Pertanian yang dilakukan pada lahan tidak rata (curam), supaya dibuat teras-teras         (sengkedan) sehingga bahaya erosi dapat diperkecil.
c.          Mengurangi penggunaan pestisida yang banyak digunakan untuk pemberantasan          hama tanaman dengan cara memperbanyak predator (binatang pemakan) hama       tanaman karena pemakaian pestisida dapat mencemarkan air dan tanah.
3.      Bidang Industri
a.          Limbah-limbah industri yang akan dibuang ke dalam tanah maupun perairan harus        dinetralkan terlebih dahulu sehingga limbah yang dibuang tersebut telah bebas dari        bahan-bahan pencemar. Oleh karena itu, setiap industri diwajibkan membuat             pengolahan limbah industri.
b.          Untuk mengurangi pencemaran udara yang disebabkan oleh asap industri yang             berasal dari pembakaran yang menghasilkan CO (Karbon monooksida) dan CO2            (karbon dioksida), diwajibkan melakukan penghijauan di lingkungan sekitarnya.            Penghijauan yaitu menanami lahan atau halaman-halaman dengan tumbuhan hijau.
c.          Mengurangi pemakaian bahan bakar minyak bumi dengan sumber energi yang   lebih ramah lingkungan seperti energi listrik yang dihasilkan PLTA, energi panas      bumi, sinar matahari, dan sebagainya.
4.      Bidang Perairan
a.          Melarang pembuangan limbah rumah tangga, sampah-sampah, dan benda-benda           lainnya ke sungai maupun laut karena sungai dan laut bukan tempat pembuangan        sampah.
b.          Perlu dibuat aturan-aturan yang ketat untuk penggalian pasir di laut sehingga tidak       merusak lingkungan perairan laut sekitarnya.
c.          Pengambilan karang di laut yang menjadi tempat berkembang biak ikan-ikan harus       dilarang.
d.         Perlu dibuat aturan-aturan penangkapan ikan di sungai/laut seperti larangan       penggunaan bom ikan, pemakaian pukat harimau di laut yang dapat menjaring         ikan sampai sekecil-kecilnya, dan sebagainya.
5.        Flora dan Fauna            
Untuk menjaga kepunahan flora dan fauna langka, beberapa langkah yang perlu dilakukan antara lain :
a.                    Menghukum yang seberat-beratnya sesuai dengan undang-undang bagi mereka             yang mengambil flora dan memburu fauna yang dilindungi.
b.          Menetapkan kawasan perlindungan bagi flora dan fauna langka seperti Taman Nasional, Cagar Alam, Suaka Marga Satwa, dan lain-lain.
6.      Perundang-undangan
Melaksanakan dengan konsekuen UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan memberikan sanksi hukuman yang berat bagi pelanggar-pelanggar lingkungan hidup sesuai dengan tuntutan undang-undang.

















BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
Energi alternatif adalah energi yang digunakan dengan bertujuan untuk menggantikan bahan bakar yang ada saat ini tanpa akibat yang tidak diharapkan dengan bertujuan dari hal tersebut. Sumber daya ini merupakan sumber daya energi yang bersifat dapat diperbaharui dan dirumorkan rendah atau bahkan tanpa emisi. Prinsip kerja pemanfaatan dari sumber daya energi ini lebih didominasi oleh transformasi energi gerak atau panas menjadi energi listrik yang kemudian dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan listrik  sehari-hari. Sumber sumber energi alternatif yaitu bersumber dari energi matahrimenergi panas bumi, energi angin,energi laut, energi biogas,energi biomassa, energi bodiessel dan energi zat radio aktif. Tetapi salah satu hambatan yang dihadapi manusia yaitu untuk memiliki energi alternatif ini harus memiliki modal yang tinggi.
Selain itu hal yang harus diperhatikan manusia yaitu lingkungan hidupnya. Lingkungan hidup merupakan  tempat beraktifitas dan kehidupan manusia dimana manusia mampu mendapatkan semua hal yang bersifat pokok seperti sandang,papan dan pangan.
Tetapi kini telah banyak masalah-masalah lingkungan yang telah muncul seperti pencemaran sungai dan laut, pencemaran tanah, dan pencemaran hutan. Maka untuk mengatasi hal ini pelukan dilakukan usaha pelestarian seperti salah satu contohnya membuat perundang-udangan. Dan hal ini merupakan usaha kelangsungan kehidupan manusia.

B.     Saran
            Untuk mendukung upaya penghematan energi, seharusnya sekarang ini pengupayaan penggunaan energi alternatif diutamakan. Misalnya, penggunaan minyak bumi sebagai sumber utama di dunia bisa digantikan dengan energi matahari. Ini dikarenakan minyak bumi sangat terbatas jumlahnya, sedangkan energi matahari tidaklah terbatas. Dengan kata lain energi matahari sangatlah melimpah di planet kita. Oleh karena itu sebaiknya kita dapat memanfaatkannya secara maksimal. . Selain itu kita juga perlu memperhatikan lingkungan sekitar atau lingkungan hidup kita. Menjaga dengan melakukan pelestarian-pelestarian lingkungan, dengan begitu mampu meletarikan kehidupan manusia.


DAFTAR PUSTAKA