BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Energi merupakan
sumberdaya yang tersedia di alam semesta ini. Kita ketahui bersama bahwa segala sesuatu yang
kita lakukan memerlukan energi : misalnya bermain, belajar, dan bekerja kita
memerlukan energi.
Saat ini manusia sangat ketergantungan dalam penggunaaan Sumber Daya Alam Konvensional atau
potensi alam yang berasal atau diambil dari alam dengan teknologi yang biasa
digunakan (natural), seperti minyak bumi, gas alam, panas bumi, dan
batubara.Masalah pokok dunia di masa mendatang adalah keterbatasan
sumber-sumber daya alam dan energi, dan masalah perledaka penduduk dengan segala
konsekuensinya. Masalah-masalah itu harus kita tanggulangi dengan teknologi.
Kelangkaan suber-sumber adaya mengharuskan kita mencari bahan-bahan dan
sumber-sumber alernatif atau dengan mencari Sumber Daya Alam Non-Konvensional
yang hingga kini belum dimanfaatkan. Pemanfaatan sumber baru ini dalam
kenyataan hal memerlukan pengembangan sains dan teknologinya sendiri . Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) melihat adanya 4 masalah
pokok di Indonesia. METI menilai sudah sepantasnya pemerintah ubah kebijakan,
anatara lain dengan pemanfaatan energi terbarukan sumber dayanya bervariasi,
seperti air, panas bumi, bio energi, matahari, laut, angin maka
permasalahan-permasalahan energi nasional. Demikian METI tegaskan kebijakan
energi nasional yang dikutip dari paper yang rilisnya, kemarin (24/11).
Menurut METI, masalah
pertama energi nasional adalah energi mix nasional yang masih didominasi
oleh sumber daya energi fosil saat ini. Lebih dari 50% sumber daya energi yang
digunakan berasal dari minyak bumi dan bila memasukkan batubara dan gas alam
maka angkanya mencapai 90%. Dengan komposisi seperti ini maka ketahanan energi
nasional Indonesia menjadi sangat rapuh/rentan, karena sumber daya energi fosil
ini cadangannya terbatas dan pasar dunia dikuasai hanya sekelompok pedagang
sehingga apabila terjadi gejolak harga maupun kekurangan pasokan, maka ekonomi
kita secara nasional akan langsung terpengaruh pula.
Masalah kedua, suplai
energi ke berbagai pengguna di tanah air terkendala faktor geografis negara
yang sangat terpencar karena berupa pulau-pulau dan lautan, sehingga
banyak masyarakat tinggal di daerah yang sangat terpencil serta hidup
berkelompok kecil. Hal ini menyulitkan distribusi energi secara merata di seluruh
daerah di tanah air dan menyebabkan pembangunan infrastruktur untuk jaringan
distribusi bahan bakar cair maupun kelistrikan ke beberapa daerah menjadi tidak
ekonomis.
Masalah ketiga,
eksplotasi energi fosil yang sangat ekstensif telah menyebabkan kerusakan lingkungan
yang parah dan sulit diperbaiki baik di lokasi tempat sumber daya energinya
ditambang maupun akibat penjualan /ekploitasi pemanfaatannya yang menyebabkan
efek gas rumah kaca, yang disebabkan emisi CO2 di udara yang berlebihan.
Masalah keempat, eksplorasi
dan eksplotasi sumber daya energi masih tergantung pada negara asing baik dari
sisi permodalan maupun teknologinya. Sebagai contoh kontraktor minyak bumi
masih didominasi pemain asing dan teknologi pembangkit kelistrikan yang 80%
lebih masih tergantung pada barang impor, sedangkan sisanya yang 20% berupa
jasa manusia dan lain-lainnya. Kedua hal ini menyebabkan nilai tambah yang
dinikmati oleh negara dalam eksplorasi maupun eksplotasi sumber daya energi
menjadi sangat kecil. Keuntungan yang dinikmati oleh negara dari sektor energi
hanyalah dari perdagangannya saja.
Tidak hanya itu
manusia kini tidak memperhatikan keadaan lingkungan hidupnya. Lingkungan hidup
sangat berperan penting karena di lingkungannya sendirilah manusia mampu
melestarikan kehidupannya dengan memanfaatkan lingkungan sekitar. dan kalau
manusia mampu mencari sumber sumber alternatif dan menjaga lingkungan hidupnya
itu berarti memeperluas lingkungan serta memeperpanjagang kehidupan umat
manusia.
B.
Rumusan Masalah
Adapun
rumusan masalah dari makalah ini;
1.
Apa
yang dimaksud dengan sumber daya energi alternatif?
2.
Apa
yang termasuk sumber-sumber energi alternatif?
3.
Apa
saja yang menjadi hambatan yang dihadapi manusia dalam pencarian sumber daya energi alternatif
4.
Bagaimana
usaha manusia dalam melestarikan hidupnya
5.
Apa
saja yang menjadi masalah dan penyebab kerusakan lingkungan hidup?
6.
Bagaimana
usaha yang dilakukan dalam melestarikan lingkungan hidup manusia?
C.
Tujuan Penulisan
Tujuan
dari penulisan makalah ini yaitu;
1.
Mengetahui
energi alternatif
2.
Mengetahui
sumbe-sumber energi alternatif
3.
Mengetahui
hambatan yang dihadapi manusia dalam pencarian sumber daya energi alternatif
4.
Mengetahui
usaha manusia dalam melestarikan hidupnya
5.
Mengetah
yang menjadi masala dan penyebab kerusakan lingkungan hidup
6.
Mengetahui
usaha yang dilakukan dalam melestarikan lingkungan hidup
D. Kegunaan Makalah
Makalah ini disusun dengan
harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai uapaya untukmencari sumber
daya energi alternatif dan menjaga kelestarian hidup manusia, dan secara praktis makalah ini
diharapkan bermanfaat:
1. Penulis,
sebagai wahana pennambah pegetahuan dan konsep tentang keilmuwan, khususnya
tentang usaha
mencari sumber daya energi alternatif dan usaha manusia melestarikan hidupnya;
2. Pembaca/dosen, sebagai wahana media informasi
tentang usaha
mencari sumber daya energi alternatif
dan usaha manusia melestarikan hidupnya
BAB II
PEMBAHASAN
1. Usaha Mencari Sumber Daya Energi Non-Konvensional /
Alternatif
A.
Pengertian Energi Alternatif
Energi adalah suatu kemampuan untuk melakukan kerja atau kegiatan. Tanpa
energi, dunia ini akan diam atau beku. Dalam kehidupan manusia selalu terjadi
kegiatan, dan untuk kegiatan otak dan kegiatan otot diperlukan energi. Energi
itu diperoleh melalui proses oksidasi (pembakaran) zat makanan yang masuk dalam
tubuh berupa makanan. Kegiatan manusia lainnya dalam memproduksi barang dan
transportasi dan lainnya juga memerlukan barang dan transportasi dan lainnya
juga memerlukan energi yang diperoleh dari bahan sumber energi atau sering
disebut sumber daya alam (natural resources).
Alternatif menurut bahasa dapat diartikan sebagai pengganti atau cara lain.
Jadi, energi alternatif dapat disimpulkan sebagai kemampuan suatu benda atau
hal lain untuk dijadikan pengganti dari suatu barang atau hal lainnya, tanpa
kehilangan fungsi atau tujuan dari penggunaan barang tersebut.
Energi alternatif
adalah energi yang digunakan dengan bertujuan untuk menggantikan bahan bakar
yang ada saat ini tanpa akibat yang tidak diharapkan dengan bertujuan dari hal
tersebut. Minyak bumi dan batu bara sering disebut sebagai bahan bakar fosil.
Bahan bakar fosil ini terbentuk dari hewan dan tumbuhan yang mati ratusan juta
tahun lalu. Pembentukan bahan bakar ini membutuhkan waktu sangat lama. Apabila
kkita tidak berhemat \, bahan bakar tersebut akan habis. Penggunaan energi
alternatif merupakan salah satu cara menghemat persediaan.
Ciri-ciri energi
alternatif adalah sebagai berikut:
1) Dapat digunakan berulang-ulang
2) Jumlahnya berlimpah
3) Pengolahannya tidak merusah alam
4) Tidak berbahaya, aman, serta tidak menimbulkan beberapa penyakit akibat
pengolahan/ penggunaannya.
5) Ramah lingkungan
B. Sumber
Energi Alternatif
1. Energi Matahari/Surya
Energi surya adalah energi yang dikumpulkan langsung dari cahaya
matahari. Matahari adalah sumber kita yang paling kuat energi. Sinar matahari,
atau energi surya, dapat digunakan untuk pemanasan rumah, pencahayaan dan
pendinginan dan bangunan lainnya, pembangkit listrik, pemanas air, dan berbagai
proses industri. Sebagian besar bentuk energi terbarukan berasal baik secara
langsung atau tidak langsung dari matahari. Sebagai contoh, panas dari matahari
menyebabkan angin bertiup, memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan pohon dan
tanaman lain yang digunakan untuk energi biomassa, dan memainkan peran penting
dalam siklus penguapan dan curah hujan yang menjadi sumber energi air.
Matahari merupakan
sumber energi terbesar bagi bumi yang berupa energi panas dan energi cahaya.
Energi panas matahari dapat digunakan secara langsung, misalnya untuk
mengeringkan pakaian. Energi cahaya matahari menerangi bumi pada siang hari.
Selain itu, cahaya matahari dimanfaatkan tumbuhan hijau untuk melakukan
fotosintesis. Energi cahaya matahari juga digunakan untuk memanaskan air atau
menghasilkan listrik. Oleh karena itu, energi cahaya biasa disebut sebagai
tenaga surya. Pemanasan air dengan tenaga surya memerlukan alat yang disebut
panel surya. Panel surya biasa dibuat dari lempengan logam hitam yang
dihubungkan dengan pipa air. Lempengan ini akan memindahkan panas matahari ke air yang mengalir di
sepanjang pipa
Pemanfaatan energi panas matahari sebenarnya telah kita lakukan diantaranya yaitu:
·
Pemanasan ruangan
Ada beberapa teknik penggunan energi panas matahari untuk pemanasan
ruangan, yaitu:
a.
Jendela
Merupakan teknik pemanasan dengan menggunakan
energi panas matahari yang paling sederhana. Hanya diperlukan sebuah lubang
pada dinding untuk meneruskan panas matahari dari luar masuk ke dalam bangunan.
Ada jendela yang langsung tanpa ada kacanya dan ada yang menggunakan kaca.
Untuk mendapatkan panas yang optimal maka pada jendela dipasang kaca ganda.
Biasanya di daerah-daerah empat musim, dinding/tembok bangunan diganti dengan
kaca agar matahari bebas menyinari dan menghangatkan ruangan pada saat musim
dingin.
b. Dinding Trombe (Trombe Wall)
Dinding trombe adalah dinding yang diluarnya
terdapat ruangan sempit berisi udara. Dinding bagian luar dari ruangan sempit
tersebut biasanya berupa kaca. Prinsip kerjanya adalah permukaan luar ruangan
ini akan dipanasi oleh sinar matahari, kemudian panas tersebut perlahan-lahan
dipindahkan kedalam ruangan sempit. Selanjutnya panas di dalam ruangan sempit
tersebut akan dikonveksikan ke dalam bangunan melalui saluran udara pada
dinding trombe.
c. Greenhouse
Teknik ini hampir sama dengan dinding trombe
hanya saja jarak antara dinding masif dengan kaca lebih lebar, sehingga tanaman
bisa hidup di dalamnya. Prinsip kerja greenhouse juga serupa dengan
dinding trombe. Panas masuk melalui kaca ke dalam greenhouse lalu
dikonveksikan ke dalam bangunan untuk menghangatkan ruangan atau menjaga suhu
rungan tetap stabil meskipun pada waktu siang atau malam hari.
ü Penerangan ruangan
Teknik pemanfaatan energi matahari yang banyak dipakai saat ini. Dengan
teknik ini pada siang hari lampu pada bangunan tidak perlu dinyalakan sehingga
menghemat penggunaan listrik untuk penerangan. Teknik ini dilaksanakan dengan
mendesain bangunan yang memungkinkan cahaya matahari bisa masuk dan menerangi
ruangan dalam bangunan.
ü Kompor matahari
Prinsip kerja dari
kompor matahari adalah dengan memfokuskan panas yang diterima dari matahari
pada suatu titik menggunakan sebuah cermin cekung besar sehingga didapatkan
panas yang besar yang dapat digunakan untuk menggantikan panas dari kompor
minyak atau kayu bakar. Dengan menggunakan kompor ini maka kebutuhan akan energi fosil dan energi
listrik untuk memasak dapat dikurangi.
ü Pengeringan hasil pertanian
Hal ini biasanya dilakukan petani di desa-desa daerah tropis dengan
menjemur hasil panennya dibawah terik sinar matahari. Cara ini sangat
menguntungkan bagi para petani karena mereka tidak perlu mengeluarkan biaya
untuk mengeringkan hasil panennya. Berbeda dengan petani di negara-negara empat
musim yang harus mengeluarkan biaya untuk mengeringkan hasil panennya dengan
menggunakan oven yang menggunakan bahan bakar fosil maupun menggunakan listrik.
ü Pemanasan air
Penyediaan air panas sangat diperlukan oleh masyarakat, baik untuk mandi
maupun untuk alat antiseptik pada rumah sakit dan klinik kesehatan. Penyediaan
air panas ini memerlukan biaya yang besar karena harus tersedia sewaktu-waktu
dan biasanya untuk memanaskan digunakan energi fosil ataupun energi listrik.
Namun Dengan menggunakan pemanas air tenaga surya maka hal ini bukan merupakan
masalah karena pemanasan air dilakukan dengan menyerap panas matahari dengan
menggunakan kolektor sehingga tidak memerlukan biaya bahan bakar.
ü Pembangkitan listrik
Pada pembangkitan listrik sinar matahari diperkuat oleh kolektor pada suatu
titik fokus untuk menghasilkan panas yang sangat tinggi. Ada dua jenis kolektor
yang biasa digunakan untuk pembangkitan listrik, yaitu kolektor parabolik
memanjang dan kolektor parabolik cakram. Pipa yang berisi air dilewatkan tepat
pada titik fokus sehingga panas tersebut diserap oleh air di dalam pipa. Panas
yang sangat besar ini dibutuhkan untuk mengubah fase cair air di dalam pipa
menjadi uap yang bertekanan tinggi. Uap yang bertekanan tinggi yang dihasilkan
ini kemudian digunakan untuk menggerakkan turbin uap yang kemudian akan memutar
turbo generator untuk menghasilkan listrik.
2. Energi Panas Bumi
Energi geothermal atau energi panas bumi adalah energi yang berasal dari
inti bumi. Inti bumi merupakan bahan yang terdiri atas berbagai jenis logam dan
batu yang berbentuk cair, yang memiliki suhu tinggi. Energi ini dapat digunakan
untuk menghasilkan listrik sebagai salah satu bentuk dari energi terbaharui,
tetapi karena panas di suatu lokasi dapat habis, jadi secara teknis dia tidak
diperbarui secara mutlak.
Energi geothermal yang dapat dimanfaatkan sekarang ini adalah panas bumi
yang berasal dari magma. Magma adalah batuan cair/panas bumi yang terdapat di
dalam/kerak bumi. Karena pengaruh geseran kulit bumi atau karena tekanan, magma
dapat merembes ke permukaan bumi dan disebut lava. Lava inilah yang membentuk
gunung-gunung di permukaan bumi. Gunung berapi menunjukkan bahwa ada hubungan
aktif antara mulut gunung dengan magma, demikian juga adanya sumber-sumber air
panas, menunjukkan adanya akuifer (kubangan air) yang terkena panas dari magma.
Selanjutnya, apabila dilakukan
pengeboran, maka akan terjadi semburan yang berupa gas/uap air panas atau air
panas. Yang paling menguntungkan adalah bila semburan itu mengeluarkan uap air
panas, sehingga dapat langsung dimanfaatkan untuk memutar turbin uap yang
kemudian dikaitkan dengan generator pembangkit listrik dan akan diperoleh
energi listrik untuk berbagai keperluan.
Energi panas bumi memiliki beberapa keunggulan dibandingkan sumber energi
terbarukan yang lain, diantaranya:
(1) Hemat ruang dan pengaruh dampak visual yang minimal,
(2) Mampu berproduksi secara terus menerus selama 24 jam, sehingga tidak membutuhkan tempat penyimpanan energi (energy
storage), serta
(3) tingkat ketersediaan (availability) yang sangat tinggi yaitu
diatas 95%.
3. Energi Angin
Angin adalah udara yang bergerak dan berpindah tempat. Penggerakan udara
itu disebabkan oleh perbedaan suhu. Perbedaan suhu disebabkan oleh perbedaan
daya serap panas di permukaan bumi. Jadi, selama matahari masih memancarkan
sinarnya ke bumi dan di bumi terdapat daratan dan lautan, maka akan terjadi
perbedaan suhu dan menyebabkan terjadinya angin.
Pemanfaatan teknologi energi angin sebagai salah satu sumber energi yang dapat
diperbarui juga sudah dilakukan di Indonesia. Tetapi energi listrik yang
dihasilkan dari angin masih relatif kecil kapsitasnya. Sehingga umumnya
teknologi ini hanya diterapkan di daerah terpencil atau di pedesaan yang belum
terjangkau aliran listrik PLN. Prinsipnya sangat sederhana, yaitu angin
ditangkap oleh baling-baling atau katakanlah rotor bersayap. Energi putaran
(energi mekanis) diteruskan untuk memutar generator pembangkit listrik. Ukuran
generator yang dipasang tentu saja harus disesuaikan dengan kapasitas angin dan
rotornya. Pengubahan energi angin menjadi energi listrik ini sangat
menguntungkan untuk tempat-tempat yang memang terdapat angin banyak. Memang
tidak semua tempat menguntungkan untuk dibangun PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga
Angin), tapi sumber energi itu tersedia secara bebas, dan angin akan tetap bertiup
sepanjang zaman.
4. Energi Laut
Laut memiliki potensi yang besar, yaitu ikan, tanaman laut, harta karun,
dan masih banyak lagi. Prinsip sederhana dari pemanfaatan bentuk energi laut
adalah memakai energi kinetik untuk memutar turbin yang selanjutnya
menggerakkan generator untuk menghasilkan listrik.
Energi yang berasal dari laut (ocean energy) dapat dikatagorikan
menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut:
1. Energi Ombak (Wave Energy)
Ombak dihasilkan oleh angin yang bertiup di permukaan laut. Ombak merupakan
sumber energi yang cukup besar, namun untuk memanfaatkan energi yang
terkandungnya dan mengubahnya menjadi listrik dalam jumlah yang memadai
tidaklah mudah. Pada sebuah pembangkit
listrik bertenaga ombak (PLTO), aliran masuk dan keluarnya ombak ke dalam
ruangan khusus menyebabkan terdorongnya udara keluar dan masuk melalui sebuah
saluran di atas ruang tersebut. Jika di ujung saluran diletakkan sebuah turbin,
maka aliran udara yang keluar masuk tersebut akan memutar turbin yang
menggerakkan generator. Setelah selesai dibangun, energi ombak dapat diperoleh
secara gratis, tidak butuh bahan bakar, dan tidak pula menghasilkan limbah
ataupun polusi.
Secara ringkas
kelebihan pembangkit listrik berenergi ombak yaitu: energi bisa diperoleh
secara gratis, tidak butuh bahan bakar, tidak menghasilkan limbah, mudah
dioperasikan, biaya perawatan rendah, dan dapat menghasilkan energi dalam
jumlah yang memadai. Sedangkan kekurangannya yaitu: bergantung pada ombak, perlu menemukan
lokasi yang sesuai dimana ombaknya kuat dan muncul secara konsisten.
2. Energi Pasang Surut (Tidal Energy)
Pasang surut menggerakkan air dalam jumlah besar setiap harinya dan
pemanfaatannya dapat menghasilkan energi dalam jumlah yang cukup besar. Dalam
sehari bisa terjadi hingga dua kali siklus pasang surut. Oleh karena waktu
siklus bisa diperkirakan (kurang lebih setiap 12,5 jam sekali), suplai
listriknya pun relatif lebih dapat diandalkan daripada pembangkit listrik
bertenaga ombak.
Pada dasarnya ada dua metodologi untuk memanfaatkan energi pasang surut,
yaitu sebagai berikut:
a. Dam Pasang Surut (Tidal Barrages)
Cara ini serupa seperti pembangkitan listrik secara hidro-elektrik yang
terdapat di dam/waduk penampungan air sungai. Hanya saja, dam yang dibangun
untuk memanfaatkan siklus pasang surut jauh lebih besar daripada dam air sungai
pada umumnya. Dam ini biasanya dibangun di muara sungai dimana terjadi
pertemuan antara air sungai dengan air laut. Ketika ombak masuk atau keluar
(terjadi pasang atau surut), air mengalir melalui terowongan yang terdapat di
dam. Aliran masuk atau keluarnya ombak dapat dimanfaatkan untuk memutar turbin.
Kekurangan terbesar dari pembangkit listrik tenaga pasang surut adalah
hanya dapat menghasilkan listrik selama ombak mengalir masuk (pasang) ataupun
mengalir keluar (surut), yang terjadi hanya selama kurang lebih 10 jam per
harinya.
b. Turbin Lepas Pantai (Offshore Turbines)
Pilihan lainnya ialah menggunakan turbin lepas pantai yang lebih menyerupai
pembangkit listrik tenaga angin versi bawah laut. Keunggulannya dibandingkan metode
pertama yaitu: lebih murah biaya instalasinya, dampak lingkungan yang relatif
lebih kecil daripada pembangunan dam, dan persyaratan lokasinya pun lebih mudah
sehingga dapat dipasang di lebih banyak tempat.
Berikut ini disajikan
secara ringkas kelebihan dari pembangkit listrik tenaga pasang surut, yaitu:
energi pasang surut dapat diperoleh secara gratis, tidak menghasilkan gas rumah
kaca ataupun limbah lainnya, tidak membutuhkan bahan bakar, biaya operasi
rendah, produksi listrik stabil, pasang surut air laut dapat diprediksi, turbin
lepas pantai memiliki biaya instalasi rendah dan tidak menimbulkan dampak
lingkungan yang besar. Sedangkan kekurangannya yaitu: sebuah dam yang menutupi
muara sungai memiliki biaya pembangunan yang sangat mahal, dan meliputi area
yang sangat luas sehingga merubah ekosistem lingkungan baik ke arah hulu maupun
hilir hingga berkilo-kilometer dan hanya dapat mensuplai energi kurang lebih 10
jam setiap harinya (ketika ombak bergerak masuk ataupun keluar).
3. Hasil Konversi Energi Panas Laut (Ocean Thermal Energy Conversion)
Ide pemanfaatan energi dari laut yang terakhir bersumber dari adanya
perbedaan temperatur di dalam laut. Temperatur di permukaan laut lebih hangat
karena panas dari sinar matahari diserap sebagian oleh permukaan laut. Tapi di
bawah permukaan, temperatur akan turun dengan cukup drastis. Pembangkit listrik
dapat memanfaatkan perbedaan temperatur tersebut untuk menghasilkan energi.
Pemanfaatan sumber energi jenis ini disebut dengan konversi energi panas laut (Ocean
Themal Energy Conversion atau OTEC). Perbedaan temperatur antara permukaan
yang hangat dengan air laut dalam yang dingin dibutuhkan minimal sebesar 77
derajat Fahrenheit (25 °C) agar dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik
dengan baik.
Secara ringkas kelebihan dari OTEC yaitu: tidak menghasilkan gas rumah kaca
ataupun limbah lainnya, tidak membutuhkan bahan bakar, biaya operasi rendah,
produksi listrik stabil, dapat dikombinasikan dengan fungsi lainnya:
menghasilkan air pendingin, produksi air minum, suplai air untuk aquaculture,
ekstraksi mineral, dan produksi hidrogen secara elektrolisis. Sedangkan
kekurangannya yaitu: belum ada analisa mengenai dampaknya terhadap lingkungan,
jika menggunakan amonia sebagai bahan yang diuapkan menimbulkan potensi bahaya
kebocoran, dan biaya pembangunan tidak murah.
5. Energi Biogas
Gas yang dihasilkan
dari sisa-sisa jasad hidup yang diuraikan oleh bakteri pengurai melalui proses
pembusukan penguraian. Sebagai bahan dasar proses pembusukan atau penguraian
adalah sisa-sisa jasad hidup misalnya sampah pertanian seperti batang pohon
jagung,jerami,sisa ampas kelapa atau dari tumbuhan seperti enceng
gondok,akasia,dan sebagainya. Sebagai bahan yang mengandung bakteri pengurai
digunakan kotoran kerbau atau sapi kemudian dicampur dengan air. Supaya proses
cepat sampah organik dicacah,temperatur 35-37˚C. Adonan tersebut tidak boleh
terlalu sam difatnya, tetapi harus netral. Proses dilakukan dalam keadaan
tertutup rapat, tak boleh kemasukan udara, karena bakteri itu dangat peka
terhadap oksigen/ Lagi pula bila terbuka dan kena cahaya matahri bakteri itu
akan mati,sehingga proses tidak berjalan.
Adonan tadi ditaruh
dalam suatu bejana dan diletakkan dalam tanah. Dapat juga terbuat dari beton
atau drum. Gas yang timbul dari hasil penguraian itu sebagian besar adalh
methan (CH4) yang sangat mudah terbakar. Gas lainnya adalah karbondioksida
(CO2) dan karbonmonoksida (CO) yang mudah terbakar dan bersifat racun, Nitrogen
yang sama sekali tidak berbahaya tetapi tidak berguna karena tidak dapat
dibakar dengan udara dan gas Hidrogen Sulfida (H2S) yang juga dapat dibakar dan
berbau busuk seperti telur.
Untuk menghilangkan bau
gas dan untuk menaikkan mutu gas, maka biogas dicuci dengan jalan
mengalirkannya melalui air yang dibubuhi sedikit kapur. Dengan pencucian ini
bau gas yang tak enak menjadi hilang,dan gas CO2 yang tak berguna untuk bahan
bakar terserapoleh air sehingga biogas yang diperoleh akhirnya dapat dibakar
dengan hasil panas yang tinggi. Biogas kemudian ditampung dalam tangki
penampung gas dan dapat dialirkan kerumah untuk memasak, untuk pabrik tahu,
atau keperluan lain. Teknik pembuatan atau penggunaan biogas ini masih dalam
tarif penelitian.
6. Energi Biomassa
Biomassa
adalah bahan organik yang dihasilkan melalui pross fotosintetik, baik berupa
produk maupun buangan. Contoh biomassa antara lain adalah tanaman, pepohonan,
rumput, ubi, limbah pertanian, limbah hutan, tinja dan kotoran ternak. Selain
digunakan untuk tujuan primer serat, bahan pangan, pakan ternak, miyak nabati,
bahan bangunan dan sebagainya, biomassa juga digunakan sebagai sumber energi
(bahan bakar). Umum yang digunakan sebagai bahan bakar adalah biomassa yang
nilai ekonomisnya rendah atau merupakan limbah setelah diambil produk
primernya.
Sumber
energi biomassa mempunyai beberapa kelebihan antara lain merupakan sumber
energi yang dapat diperbaharui (renewable) sehingga dapat menyediakan
sumber energi secara berkesinambungan (suistainable). Di
Indonesia, biomassa merupakan sumber daya alam yang sangat penting dengan
berbagai produk primer sebagai serat, kayu, minyak, bahan pangan dan lain-lain
yang selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan domestik juga diekspor dan
menjadi tulang punggung penghasil devisa negara.
Potensi
biomassa di Indonesia yang bisa digunakan sebagai sumber energi jumlahnya
sangat melimpah. Limbah yang berasal dari hewan maupun tumbuhan semuanya
potensial untuk dikembangkan. Tanaman pangan dan perkebunan menghasilkan limbah
yang cukup besar, yang dapat dipergunakan untuk keperluan lain seperti bahan
bakar nabati. Pemanfaatan limbah sebagai bahan bakar nabati memberi tiga
keuntungan langsung. Pertama, peningkatan efisiensi energi secara keseluruhan
karena kandungan energi yang terdapat pada limbah cukup besar dan akan terbuang
percuma jika tidak dimanfaatkan. Kedua, penghematan biaya, karena seringkali
membuang limbah bisa lebih mahal dari pada memanfaatkannya. Ketiga, mengurangi
keperluan akan tempat penimbunan sampah karena penyediaan tempat penimbunan
akan menjadi lebih sulit dan mahal, khususnya di daerah perkotaan.
Selain
pemanfaatan limbah, biomassa sebagai produk utama untuk sumber energi juga
akhir-akhir ini dikembangkan secara pesat. Kelapa sawit, jarak, kedelai
merupakan beberapa jenis tanaman yang produk utamanya sebagai bahan baku
pembuatan biodiesel. Sedangkan ubi kayu, jagung, sorghum, sago merupakan
tanaman-tanaman yang produknya sering ditujukan sebagai bahan pembuatan
bioethanol.
7. Energi Biodiesel
Biodiesel merupakan
bahan cair yang diformulasikan khusus untuk mesin diesel yang terbuat dari
minyak nabati (bio-oil). Pemakaiannya tidak memerlukan modifikasi mesin
dieselnya. Dengan komposisi campuran 5-20%, berbagai kendaraan mulai dari truk,
bus, traktor, hingga mesin-mesin industri dapat menggunakan biodiesel ini.
Biodiesel dapat dihasilkan dari tanaman yang mengandung asam lemak seperti
kelapa sawit, jarak pagar, kelapa, sirsak, srikaya, dan kapuk. Biodiesel
selain ramah lingkungan, harganya juga sangat murah. Biodiesel diprediksi dapat
menggantikan posisi minyak bumi yang harganya mahal dan semakin langka.
8. Energi Zat Radioaktif
Zat radioaktif dapat
memancarkan sinar α (alpha) yang
bermuatan listrik positif, sinar β (beta)
yang bermuatan listrik negatif, dan sinar γ (gamma) yang tidak bermuatan listrik. Sinar γ (gamma) inilah yang sangat berbahaya karena dapat menembus apa saja
yang menghalanginya. Molekul-molekul yang netral dapat berubah menjadi ion-ion
yang bermuatan listrik bila terkena sinar ini. Sinar γ inilah yang dapat
mengubah susunan gen atau kromosom dalam inti sel sehingga kekurangannya dapat
bervariasi, yaitu ada yang mati, ada yang cacat, dan ada yang mempunyai sifat
menguntungkan seperti buahnya lebat, umurnya singkat, dan sebagainya. Manusia
memanfaatkan sinar ini untuk pertanian dan peternakan. Di samping itu, zat-zat
radioaktif dapat bersifat sebagai tracer
(penelusur), misalnya tempat sakit, kebocoran waduk, dan sebagainya.
C.
Hambatan yang di Hadapi Manusia Dalam Pencarian Energi
Alternatif
Hambatan yang dihadapi
oleh manusia dalam pencarian energi alternatif tersebut diantaranya adalah sebagai
berikut:
a. Pembiayaan yang
terbatas dan kesulitan untuk menentukan arah/pola pendidikan, sains,
riset, dan perkembangan teknologi yang tepat dan serasi.
b. Bertambahnya
angkatan kerja dan kesukaran dalam bidang pengembangan industri.
c. Masalah pengadaan
dan permintaan akan bahan-bahan dasar seperti bahan mineral, baja, dan bahan
energi.
d. Masalah yang
menyangkut kebijaksanaan pengelolaan sumber daya alam, energi, dan lingkungan
hidup.
e. Langkanya sumber
daya manusia, langkanya keterampilan, dan langkanya sumber daya penunjang.
f. Masih
memerlukan suku cadang impor sehingga memboroskan biaya produksi.
g. Penciptaan teknologi
tepat guna sangat lambat sehingga perlu dilakukan oleh ahli teknologi dari
pihak asing ke tangan ahli Indonesia.
h. Kurangnya
peran serta lembaga-lembaga dalam pengembangan teknologi tepat guna.
i. Kurangnya pendidikan
kejuruan dan kurangnya kesadaran akan arti penting dari keterampilan dan
keahlian dalam memanfaatkan teknologi.
Masalah-masalah
tersebut terjadi karena manusia-manusia pada umumnya masih mengkotak-kotakkan
keahliannya masing-masing, yaitu para ahli sains dan teknologi, para ahli
ekologi, para ahli ekonomi, ahli kependudukan, ahli sosiologi, dan sebagainya.
Masing-masing tersebut lebih menonjolkan kepentingan/bidang yang ditekuni tanpa
memperhatikan kepentingan-kepentingan di bidang lain. Seharusnya para ahli
tersebut bersama-sama mulai belajar memandang alam, masyarakat, dan teknologi
dalam keterpaduan suatu hubungan sistematik.
2.
Usaha Manusia untuk Melestarikan Hidupnya
A. Usaha Manusia Melestarikan Hidupnya dengan
Memperhatikan Lingkungan Hidup
Dalam
upaya melestarikan hidup manusia tak lepas dari lingkungan hidup. Lingkungan
sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Selain mencari energi alternatif seperti
yang telah di uraikan di atas, agar kehidupan manusia dapat terjaga dan
melestarikan hidupnya maka perlulah untuk menjaga lingkungan atau alam.
Lingkungan hidup atau alam merupakan
tempat beraktifitas dan kehidupan manusia dimana manusia mampu
mendapatkan semua hal yang bersifat pokok seperti sandang,papan dan pangan.
Berdasarkan
pada data yang diperoleh, Indonesia mempunyai hutan tropis dunia sebesar 10
persen. Sekitar 12% keadaan hutan di Indonesia yang merupakan bagian dari
jumlah binatang yang tergolong jenis mamalia, 16% persen merupakan bagian dari
spesies amphibi dan binatang sejenis reptil dan 25% dari bagian spesies sejenis
burung dan sekitar 1.519 merupakan bagian dari spesies burung. Sisanya
merupakan endemik yang hanya dapat ditemui didaerah tersebut. Penyusutan
luas hutan alam yang merupakan asli Indonesia mengalami kecepatan menurunan
yang cukup memprihatinkan. Menurut World Resource Institute (1997), hingga saat
ini hutan asli Indonesia. Selama periode 1985-1997 kerusakan hutan mencapai 1,6
juta hektar per tahun. Pada periode 1997-2000 bertambah menjadi 3,8 juta hektar
per tahun. Berdasarkan pada hasil penelitian citra landsat pada tahun 2000
terdapat 101,73 juta hektar hutan dan lahan mengalami kerusakan yang cukup
serius. Diantaranya, hutan seluas 59,62 juta hektar berada dalam kawasan hutan
[Badan Planologi Dephut,2003]. Menurut data yang diperoleh dari Bakornas
Penanggulangan Bencana pada tahun 2003, bencana yang terjadi selama tahun 1998
hingga pertengahan 2003 data yang didapat menunjukan telah terjadi 647 bencana
dengan 2022 korban jiwa dan mengalami kerugian milyaran rupiah dengan 85%
merupakan bencana banjir dan longsor
B. Masalah- Masalah Lingkungan Hidup
Dalam lingkungan hidup di Indonesia, banyak terjadi
permasalahan di sungai, laut, tanah dan hutan yaitu sebagai berikut:
1. Pencemaran Sungai
dan laut
Sungai dan laut dapat
tercemar dari kegiatan manusia seperti penggunaan bahan logam berat, pembuangan
limbah cair kapal dan pemanfaatan air panas. Secara biologis, fisik dan kimia
senyawa seperti logam tidak dapat dihancurkan. Di berbagai sektor industri dan
rumah tangga seperti pemakaian bahan-bahan dari plastik.
2. Pencemaran Tanah
Tanah bisa dapat
tercemar apabila penggunaan secara berlebihan terhadap pupuk dan bahan
pestisida. Pencemaran tanah mempunyai ciri yaitu adanya perubahan tanah menjadi
kering dan keras, hal ini disebabkan oleh jumlah kandungan garam yang sangat
besar yang terdapat di dalam tanah. Selain itu, pencemara tanah juga dapat
disebabkan oleh sampah plastik karena pada umumnya sampah plastik tidak
mengalami proses penghancuran secara sempurna.
3. Pencemaran Hutan
Hutan juga bisa
mengalami kerusakan apabila dalam pemanfaatannya tidak terkendali dengan baik.
Hutan merupakan salah satu sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Salah satu
contoh pencemaran atau kerusakan hutan adalah adanya penebangan secara liar.
Jika kegiatan tersebut dilakukan secara terus-menerus maka dapat mengakibatkan
penggundulan hutan.
4. Pencemaran udara
Udara merupakan unsur
vital bagi kehidupan,karena setiap organisme bernapas memerlukan udara. Kalian
mengetahui bahwa dalam udara terkandung beranekaragam gas, salah satunya
oksigen. Udara yang kototr karena debu ataupun asap sisa pembakaran menyebabkan
kadar oksigen berkurang. Keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan
hidup bagi suatu organisme. Maka perlu diupayakankita-kiatuntuk menjaga
kesegaran udara lingkungan agar tetap bersih,segar dan sehat.
Penyebab dan dan Dampak Masalah Lingkungan Hidup
1.
Kerusakan
Lingkungan Hidup oleh Faktor Alam
Kerusakan lingkungan yang disebabkan
faktor alam pada umumnya merupakan bencana alam seperti letusan gunung api,
banjir, abrasi, angin puting beliung, gempa bumi, tsunami, dan sebagainya.
Indonesia sebagai salah satu zona gunung api dunia, sering mengalami letusan
gunung api akan tetapi pada umumnya letusannya tidak begitu kuat sehingga
kerusakan lingkungan yang ditimbulkannya terbatas di daerah sekitar gunung api
tersebut, seperti flora dan fauna yang tertimbun arus lumpur (lahar), awan
panas yang mematikan, semburan debu yang menimbulkan polusi udara, dan
sebagainya.
Banjir yang disebabkan oleh curah
hujan yang sangat tinggi, diikuti pula dengan kerusakan hutan yang semakin
meluas. Banjir yang sering pula disertai dengan tanah longsor telah menimbulkan
kerusakan terhadap lingkungan kehidupan.
Kerusakan lingkungan hidup di tepi
pantai disebabkan oleh adanya abrasi yaitu pengikisan pantai oleh air laut yang
terjadi secara alami. Untuk menyelamatkan pantai dari kerusakan akibat abrasi,
perlu dibangun tanggul-tanggul pemecah ombak yang berfungsi sebagai penahan
abrasi di tepi pantai.
Angin tornado di Amerika Serikat,
akan menimbulkan kerusakan lingkungan seperti tumbangnya pohon-pohonan, banyak
rumah-rumah dan tanaman yang rusak, jaringan listrik yang putus, dan
sebagainya.
2.
Kerusakan
Lingkungan Hidup yang Disebabkan oleh Kegiatan Manusia
Kerusakan lingkungan yang disebabkan
kegiatan manusia jauh lebih besar dibandingkan dengan kerusakan lingkungan yang
disebabkan oleh proses alam. Kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh kegiatan
manusia berlangsung secara terus menerus dan makin lama makin besar pula
kerusakan yang ditimbulkannya. Kerusakan lingkungan yang disebabkan kegiatan
manusia terjadi dalam berbagai bentuk seperti pencemaran, pengerukan,
penebangan hutan untuk berbagai keperluan, dan sebagainya.
Limbah-limbah yang dibuang dapat
berupa limbah cair maupun padat, bila telah melebihi ambang batas, akan
menimbulkan kerusakan pada lingkungan, termasuk pengaruh buruk pada manusia.
Salah satu contoh kasus pencemaran terhadap air yaitu “Kasus Teluk Minamata” di
Jepang. Ratusan orang meninggal karena memakan hasil laut yang ditangkap dari
Teluk Minamata yang telah tercemar unsur merkuri (air raksa). Merkuri tersebut
berasal dari limbah-limbah industri yang dibuang ke perairan Teluk Minamata
sehingga kadar merkuri di teluk tersebut telah jauh di atas ambang batas.
Kasus-kasus pencemaran perairan
telah sering terjadi karena pembuangan limbah industri ke dalam tanah, sungai,
danau, dan laut. Kebocoran-kebocoran pada kapal-kapal tanker dan pipa-pipa
minyak yang menyebabkan tumpahan minyak ke dalam perairan, menyebabkan
kehidupan di tempat itu terganggu, banyak ikan-ikan yang mati, tumbuh-tumbuhan
yang terkena genangan minyak pun akan musnah pula.
Padahal hutan merupakan sumber kehidupan bagi sebagian
masyarakat yang berfungsi sebagai penghasil oksigen, tempat penyedia makanan
dan obat-obatan.
Jumlah kerusakan flora dan fauna akan terus bertambah dan
berlangsung lama jika dalam penggunaannya masyarakat tidak memperhatikan
keseimbangan terhadap ekosistem lingkungan. Dampak dari perubahan ekosistem
akan berkurang jika masyarakat mengetahui dan memahami fungsi dari suatu
ekosistem tersebut. Kerusakan ekosistem membawa dampak bukan hanya pada
keanekaragaman terhadap flora dan fauna juga dapat mmbawa pengaruh lain
terhadap masyarakat itu sendiri seperti longsor, banjir dan erosi. Selain itu
kerusakan lingkungan bisa di sebabkan oleh sampah. Sampah yang semakin banyak
dapat menimbulkan penguapan sungai dan kehabisan zat asam yang sangat
dibutuhkan bagi mikroorganisme yang hidup di sungai. Serta dapat pula
disebabkan dari pembuangan limbah cair dari kapal dan pemanfaatan terhadap
penggunaan air panas yang dapat menimbulkan laut menjadi tercemar.
C. Usaha-usaha Pelestarian Lingkungan Hidup
Beberapa usaha yang
dilakukan untuk pelestarian lingkungan hidup antara lain yaitu sebagai berikut.
1.
Bidang Kehutanan
Kerusakan hutan yang
semakin parah dan meluas, perlu diantisipasi dengan berbagai upaya. Beberapa
usaha yang perlu dilakukan antara lain :
a. Penebangan pohon dan penanaman kembali agar dilakukan dengan seimbang
sehingga hutan tetap lestari.
b. Memperketat pengawasan
terhadap penebangan-penebangan liar, dan memberikan hukuman yang berat kepada mereka yang terlibat dalam kegiatan
tersebut.
c. Penebangan pohon harus
dilakukan secara bijaksana. Pohon yang ditebang hendaknya yang besar dan tua agar pohon-pohon yang kecil dapat
tumbuh subur kembali.
2.
Bidang Pertanian
a. Mengubah sistem pertanian berladang
(berpindah-pindah) menjadi pertanian menetap seperti sawah, perkebunan,
tegalan, dan sebagainya.
b. Pertanian yang dilakukan
pada lahan tidak rata (curam), supaya dibuat teras-teras (sengkedan) sehingga bahaya erosi dapat
diperkecil.
c. Mengurangi penggunaan
pestisida yang banyak digunakan untuk pemberantasan hama tanaman dengan cara memperbanyak predator (binatang
pemakan) hama tanaman karena
pemakaian pestisida dapat mencemarkan air dan tanah.
3.
Bidang Industri
a. Limbah-limbah industri
yang akan dibuang ke dalam tanah maupun perairan harus dinetralkan terlebih dahulu sehingga limbah yang dibuang
tersebut telah bebas dari bahan-bahan
pencemar. Oleh karena itu, setiap industri diwajibkan membuat pengolahan limbah industri.
b. Untuk mengurangi
pencemaran udara yang disebabkan oleh asap industri yang berasal dari pembakaran yang
menghasilkan CO (Karbon monooksida) dan CO2 (karbon dioksida), diwajibkan melakukan penghijauan di
lingkungan sekitarnya. Penghijauan
yaitu menanami lahan atau halaman-halaman dengan tumbuhan hijau.
c. Mengurangi pemakaian bahan
bakar minyak bumi dengan sumber energi yang lebih
ramah lingkungan seperti energi listrik yang dihasilkan PLTA, energi panas bumi, sinar matahari, dan sebagainya.
4.
Bidang Perairan
a. Melarang pembuangan limbah
rumah tangga, sampah-sampah, dan benda-benda lainnya
ke sungai maupun laut karena sungai dan laut bukan tempat pembuangan sampah.
b. Perlu dibuat aturan-aturan
yang ketat untuk penggalian pasir di laut sehingga tidak merusak lingkungan perairan laut
sekitarnya.
c. Pengambilan karang di laut
yang menjadi tempat berkembang biak ikan-ikan harus dilarang.
d. Perlu dibuat aturan-aturan
penangkapan ikan di sungai/laut seperti larangan penggunaan bom ikan, pemakaian pukat harimau di laut yang dapat
menjaring ikan sampai
sekecil-kecilnya, dan sebagainya.
5. Flora dan Fauna
Untuk menjaga kepunahan
flora dan fauna langka, beberapa langkah yang perlu dilakukan antara lain :
a.
Menghukum yang
seberat-beratnya sesuai dengan undang-undang bagi mereka yang mengambil flora dan memburu
fauna yang dilindungi.
b. Menetapkan kawasan
perlindungan bagi flora dan fauna langka seperti Taman Nasional, Cagar Alam, Suaka Marga Satwa, dan lain-lain.
6.
Perundang-undangan
Melaksanakan dengan
konsekuen UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, dan
memberikan sanksi hukuman yang berat bagi pelanggar-pelanggar lingkungan hidup
sesuai dengan tuntutan undang-undang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Energi alternatif
adalah energi yang digunakan dengan bertujuan untuk menggantikan bahan bakar
yang ada saat ini tanpa akibat yang tidak diharapkan dengan bertujuan dari hal
tersebut. Sumber daya ini
merupakan sumber daya energi yang bersifat dapat diperbaharui dan dirumorkan
rendah atau bahkan tanpa emisi. Prinsip kerja pemanfaatan dari sumber daya
energi ini lebih didominasi oleh transformasi energi gerak atau panas menjadi
energi listrik yang kemudian dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan
listrik sehari-hari. Sumber sumber energi alternatif yaitu bersumber
dari energi matahrimenergi panas bumi, energi angin,energi laut, energi
biogas,energi biomassa, energi bodiessel dan energi zat radio aktif. Tetapi
salah satu hambatan yang dihadapi manusia yaitu untuk memiliki energi
alternatif ini harus memiliki modal yang tinggi.
Selain itu hal yang harus diperhatikan manusia yaitu
lingkungan hidupnya. Lingkungan
hidup merupakan tempat beraktifitas dan
kehidupan manusia dimana manusia mampu mendapatkan semua hal yang bersifat
pokok seperti sandang,papan dan pangan.
Tetapi kini telah
banyak masalah-masalah lingkungan yang telah muncul seperti pencemaran sungai
dan laut, pencemaran tanah, dan pencemaran hutan. Maka untuk mengatasi hal ini
pelukan dilakukan usaha pelestarian seperti salah satu contohnya membuat
perundang-udangan. Dan hal ini merupakan usaha kelangsungan kehidupan manusia.
B. Saran
Untuk
mendukung upaya penghematan energi, seharusnya sekarang ini pengupayaan
penggunaan energi alternatif diutamakan. Misalnya, penggunaan minyak bumi
sebagai sumber utama di dunia bisa digantikan dengan energi matahari. Ini
dikarenakan minyak bumi sangat terbatas jumlahnya, sedangkan energi matahari
tidaklah terbatas. Dengan kata lain energi matahari sangatlah melimpah di
planet kita. Oleh karena itu sebaiknya kita dapat memanfaatkannya secara
maksimal. . Selain itu kita juga perlu memperhatikan lingkungan sekitar atau
lingkungan hidup kita. Menjaga dengan melakukan pelestarian-pelestarian
lingkungan, dengan begitu mampu meletarikan kehidupan manusia.
DAFTAR PUSTAKA